Daftar Isi
Forex trading adalah bisnis yang menguntungkan jika kamu tahu caranya. Salah satu kunci sukses dalam trading adalah mengetahui area demand dan supply. Dalam artikel ini, kamu akan belajar cara menentukan area demand dan supply forex.
1. Apa itu Area Demand dan Supply Forex?
Area demand adalah area di mana permintaan untuk suatu aset meningkat. Sebaliknya, area supply adalah area di mana penawaran untuk suatu aset meningkat. Dalam trading forex, area demand dan supply sering menjadi area di mana harga berbalik arah.
2. Menggunakan Support dan Resistance Untuk Menentukan Area Demand dan Supply
Salah satu cara untuk menentukan area demand dan supply adalah dengan menggunakan support dan resistance. Support dan resistance adalah level harga di mana harga cenderung untuk berhenti atau berbalik arah. Dalam hal ini, support adalah area demand, sementara resistance adalah area supply.Kamu bisa menggunakan level support dan resistance yang dihasilkan dari analisis teknikal, seperti trendline, pivot point, atau Fibonacci retracement. Dengan mengetahui level-level support dan resistance, kamu bisa menentukan area demand dan supply.
3. Menggunakan Volume Untuk Menentukan Area Demand dan Supply
Volume adalah indikator penting dalam trading forex yang bisa membantu kamu menentukan area demand dan supply. Jika volume tinggi, itu menunjukkan bahwa banyak trader tertarik pada aset tersebut, yang bisa menjadi indikasi bahwa ada area demand. Sebaliknya, jika volume rendah, itu menunjukkan bahwa sedikit trader tertarik pada aset tersebut, yang bisa menjadi indikasi bahwa ada area supply.Kamu bisa menggunakan indikator volume seperti On-Balance Volume (OBV) atau Volume Price Trend Indicator (VPT) untuk menentukan area demand dan supply berdasarkan volume.
4. Menggunakan Price Action Untuk Menentukan Area Demand dan Supply
Price action adalah analisis harga yang sangat populer dalam trading forex. Price action menunjukkan bagaimana harga bergerak dan memberikan sinyal untuk menentukan area demand dan supply.Dengan price action, kamu bisa mencari pola-pola harga seperti double top, double bottom, atau head and shoulders. Pola-pola ini bisa menjadi indikasi bahwa ada area demand atau supply di mana harga berbalik arah.
5. Menggunakan Moving Average Untuk Menentukan Area Demand dan Supply
Moving average adalah indikator populer dalam trading forex yang bisa membantu kamu menentukan area demand dan supply. Moving average menunjukkan trend harga dalam jangka waktu tertentu.Jika harga bergerak di atas moving average, itu menunjukkan trend naik dan indikasi area demand. Sebaliknya, jika harga bergerak di bawah moving average, itu menunjukkan trend turun dan indikasi area supply.
6. Menggunakan Indikator Teknikal Lainnya Untuk Menentukan Area Demand dan Supply
Selain indikator yang telah disebutkan di atas, ada banyak indikator teknikal lain yang bisa kamu gunakan untuk menentukan area demand dan supply. Beberapa contoh indikator lainnya adalah MACD, RSI, dan Bollinger Bands.Tapi ingat, tidak ada satu indikator teknikal pun yang bisa memberikan sinyal yang akurat 100%. Kamu harus menggunakan lebih dari satu indikator untuk mengkonfirmasi sinyal yang diberikan.
7. Kesimpulan
Menentukan area demand dan supply adalah kunci untuk sukses dalam trading forex. Kamu bisa menggunakan berbagai metode untuk menentukan area tersebut, seperti support dan resistance, volume, price action, moving average, dan indikator teknikal lainnya.Namun, ingatlah bahwa setiap metode memiliki kekurangan dan kelebihan, jadi pastikan kamu melakukan riset yang cukup sebelum memutuskan metode mana yang akan digunakan.
Terima kasih telah membaca artikel ini. Silahkan baca artikel lainnya untuk meningkatkan pengetahuan kamu dalam trading forex.