Cara Penularan Dan Penyakit Yang Ditimbulkan Oleh Cacing Ancyclostoma Dvodenale

Pendahuluan

Cacing Ancyclostoma duodenale adalah salah satu jenis cacing usus parasit yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Cacing ini ditemukan di daerah tropis dan subtropis, dan biasanya menyerang orang yang tinggal di daerah yang kurang sanitasi. Infeksi cacing ini dapat menyebabkan anemia dan kekurangan zat besi yang parah, terutama pada anak-anak dan wanita hamil.

Penularan Cacing Ancyclostoma Dvodenale

Cacing Ancyclostoma duodenale menyebar melalui telur yang dilepaskan ke dalam tanah melalui tinja manusia yang terinfeksi. Telur ini kemudian menetas menjadi larva yang dapat hidup di tanah selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Manusia terinfeksi cacing ini ketika mereka menginjak atau menyentuh tanah yang terkontaminasi dengan larva cacing. Larva ini kemudian menembus kulit manusia dan mencapai pembuluh darah, dan kemudian ke jantung dan paru-paru. Setelah mencapai usus halus, larva ini tumbuh menjadi dewasa dan menempel pada dinding usus halus, serta mulai menghisap darah manusia.

Gejala Infeksi Cacing Ancyclostoma Dvodenale

Gejala yang muncul pada orang yang terinfeksi cacing Ancyclostoma duodenale dapat bervariasi, tergantung pada tingkat infeksi. Beberapa gejala umum yang dapat muncul pada awal infeksi adalah:- Gatal-gatal pada kulit- Ruam merah atau bintik-bintik pada kulit- Sakit perut- Gangguan pencernaan- DiareNamun, kebanyakan orang yang terinfeksi cacing Ancyclostoma duodenale tidak menunjukkan gejala apapun.

Komplikasi Dari Infeksi Cacing Ancyclostoma Dvodenale

Jika infeksi tidak diobati, cacing Ancyclostoma duodenale dapat menyebabkan anemia dan kekurangan zat besi yang parah. Gejala yang muncul akibat anemia dan kekurangan zat besi meliputi:- Kelelahan yang berlebihan- Sesak napas- Pusing- Kulit pucat- Jantung berdebar-debarInfeksi cacing Ancyclostoma duodenale juga dapat menyebabkan masalah pada saluran pencernaan, seperti inflamasi pada usus dan masalah pada hati.

Pencegahan Infeksi Cacing Ancyclostoma Dvodenale

Beberapa cara untuk mencegah infeksi cacing Ancyclostoma duodenale adalah:- Menghindari kontak dengan tanah yang terkontaminasi- Mencuci tangan dengan sabun dan air setelah berhubungan dengan tanah- Menghindari makan daging mentah atau belum matang- Menghindari minum air yang tidak bersih atau terkontaminasi- Menjaga sanitasi lingkungan yang baik

Diagnosis Infeksi Cacing Ancyclostoma Dvodenale

Dokter dapat mendiagnosis infeksi cacing Ancyclostoma duodenale melalui pemeriksaan tinja. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan darah untuk memeriksa kadar hemoglobin dan zat besi dalam darah.

Pengobatan Infeksi Cacing Ancyclostoma Dvodenale

Pengobatan infeksi cacing Ancyclostoma duodenale dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan antelmintik, seperti mebendazole atau albendazole. Obat-obatan ini membunuh cacing dewasa dalam usus halus dan larva yang berada di dalam jaringan manusia.

FAQ

1. Apakah cacing Ancyclostoma duodenale hanya menyerang anak-anak?

Tidak, cacing Ancyclostoma duodenale dapat menyerang orang dewasa maupun anak-anak.

2. Apakah infeksi cacing Ancyclostoma duodenale dapat menyebar dari orang ke orang?

Tidak, infeksi cacing Ancyclostoma duodenale tidak menyebar dari orang ke orang. Infeksi terjadi melalui kontak dengan tanah yang terkontaminasi.

3. Apa yang harus dilakukan jika terinfeksi cacing Ancyclostoma duodenale?

Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Jangan mengabaikan gejala yang muncul, terutama jika terdapat tanda-tanda anemia atau kekurangan zat besi.

Kesimpulan

Infeksi cacing Ancyclostoma duodenale dapat menyebabkan gejala yang tidak menyenangkan, seperti gatal-gatal pada kulit, sakit perut, dan anemia. Untuk mencegah infeksi, penting untuk menghindari kontak dengan tanah yang terkontaminasi dan menjaga sanitasi lingkungan yang baik. Jika terinfeksi, segera periksakan diri ke dokter dan ikuti pengobatan yang tepat. Terima kasih sudah membaca artikel ini. Silahkan baca artikel lainnya di situs kami.