Daftar Isi
Pendahuluan
Cacing kremi atau Enterobius Vermicularis adalah jenis cacing yang biasanya hidup di usus manusia. Cacing ini bisa menimbulkan gejala seperti gatal-gatal pada area anus, diare, atau sembelit. Namun, sebagian besar orang yang terinfeksi cacing kremi tidak menunjukkan gejala apapun. Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari tentang daur hidup Enterobius Vermicularis dan bagaimana cacing ini bisa menyebar ke tubuh manusia.
Daur Hidup Enterobius Vermicularis
Dalam daur hidup cacing kremi, telur cacing akan dikeluarkan dari tubuh manusia melalui tinja. Telur cacing ini kemudian menetas di lingkungan yang lembab seperti tanah atau benda-benda yang terkontaminasi tinja. Setelah itu, larva cacing akan keluar dari telur dan masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut atau hidung.
Infeksi Enterobius Vermicularis
Cacing kremi bisa menyebar ke tubuh manusia melalui beberapa cara seperti:
1. Menempel di tangan atau kuku yang terkontaminasi telur cacing dan kemudian masuk ke dalam mulut ketika kamu memasukkan tangan ke dalam mulut.
2. Terhirup bersama udara ketika telur cacing terbang ke udara setelah diusir dari benda yang terkontaminasi.
3. Terinfeksi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing.
Siklus Hidup Enterobius Vermicularis
Setelah masuk ke dalam tubuh manusia, larva cacing akan tumbuh dan berkembang biak di usus manusia. Cacing betina kemudian akan keluar dari anus dan menempelkan telurnya di area anus atau lipatan kulit di sekitar anus. Hal ini bisa menimbulkan rasa gatal-gatal dan membuat penderita menggaruk area tersebut.
Telur cacing yang menempel di area tersebut akan menetas dan mengeluarkan larva cacing yang kemudian bisa masuk ke dalam tubuh manusia lagi. Siklus hidup ini bisa berlangsung terus menerus selama beberapa minggu atau bulan.
Gejala Infeksi Enterobius Vermicularis
Sebagian besar orang yang terinfeksi cacing kremi tidak menunjukkan gejala apapun. Namun, beberapa orang bisa menunjukkan gejala seperti:
1. Gatal-gatal pada area anus.
2. Kesulitan tidur karena rasa gatal yang tidak tertahankan.
3. Diare atau sembelit.
Pencegahan Infeksi Enterobius Vermicularis
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi Enterobius Vermicularis seperti:
1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah makan dan setelah menggunakan toilet.
2. Hindari memasukkan jari ke dalam mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
3. Jangan berbagi benda seperti handuk, pakaian, atau sprei dengan orang yang terinfeksi cacing kremi.
Pengobatan Infeksi Enterobius Vermicularis
Infeksi Enterobius Vermicularis bisa diobati dengan obat-obatan dewasa atau anak-anak yang diresepkan oleh dokter. Obat-obatan tersebut biasanya diambil dalam dosis tunggal dan menghancurkan cacing dewasa di usus manusia.
FAQ
1. Apa saja gejala infeksi Enterobius Vermicularis?
Gejala infeksi Enterobius Vermicularis antara lain gatal-gatal pada area anus, kesulitan tidur, diare atau sembelit.
2. Bagaimana cara mencegah infeksi Enterobius Vermicularis?
Cara mencegah infeksi Enterobius Vermicularis antara lain mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tidak memasukkan jari ke dalam mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, dan tidak berbagi benda dengan orang yang terinfeksi cacing kremi.
3. Apa obat yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi Enterobius Vermicularis?
Obat-obatan dewasa atau anak-anak yang diresepkan oleh dokter bisa digunakan untuk mengobati infeksi Enterobius Vermicularis.
Kesimpulan
Daur hidup Enterobius Vermicularis dimulai dari telur cacing yang dikeluarkan dari tubuh manusia melalui tinja dan menetas di lingkungan yang lembab. Larva cacing kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut atau hidung dan berkembang biak di usus manusia. Cacing betina kemudian akan keluar dari anus dan menempelkan telurnya di area anus atau lipatan kulit di sekitar anus. Infeksi Enterobius Vermicularis bisa dicegah dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan tidak memasukkan jari ke dalam mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Infeksi ini bisa diobati dengan obat-obatan dewasa atau anak-anak yang diresepkan oleh dokter.Terima kasih sudah membaca artikel ini. Silahkan baca artikel lainnya di situs kami.