Dividen adalah proses pembagian keuntungan kepada pemegang saham sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham. Dengan kata lain, jika perusahaan yang kamu miliki memperoleh keuntungan dan keuntungan, kamu akan menerima sebagian besar keuntungan sebagai dividen.
Tujuan dari pembagian saham adalah untuk memuaskan para pemegang saham yang telah membeli saham perusahaan. Semakin tinggi dividen semakin banyak uang yang dipegang oleh pemegang saham.
Bisnis yang mampu membayar dividen besar dan substansial pasti akan memiliki return on equity atau ROE yang tinggi. Jika suatu bisnis mampu membayar dividen, biasanya keuntungannya dapat digunakan untuk pengembangan bisnis atau untuk melunasi hutang, tujuannya adalah membuat keuangan perusahaan lebih stabil. Dalam hal ini, pemegang saham tidak berhak atas dividen.
Temukan penjelasan dan bahan untuk masing-masing jenis dividen di bawah ini. Ayo!
1. Dividen Tunai
Dividen tunai, juga dikenal sebagai uang tunai, adalah dividen yang dibayarkan melalui distribusi tunai kepada pemegang saham. Tentu saja dividen tunai yang dibagikan akan dikenakan pajak dari pemerintah setiap tahun, yang dipotong pada saat pembagian.
Rekening investor biasanya akan menerima dividen tunai yang dibagikan oleh perusahaan antara 2 dan setiap tahun, dengan tarif 4 kali lipat. Namun waktu pembagian dividen tunai tidak standar dan tergantung pada kinerja keuangan setiap perusahaan.
2. Dividen Saham
Dividen dari saham dibayarkan oleh investor sebagai bentuk saham. Ketika dividen dibagi, saham yang dimiliki oleh pemegang saham akan meningkat juga.
Namun, dividen dari saham tidak berarti perubahan kapitalisasi pasar karena dilakukan dengan menambah jumlah saham dan disertai dengan penurunan nilai saham yang sudah dimiliki.
3. Dividen Properti
Berbeda dari jenis dividen lainnya, dividen properti dibagi menjadi aset. Pada umumnya pembagian dividen properti terjadi ketika perusahaan sedang kekurangan kas. Namun, dividen semacam ini tidak begitu menarik bagi investor karena perhitungannya yang sangat rumit.
4. Dividen Interim
Dividen interim adalah dividen yang dibayarkan kepada investor sebelum pembukuan tahunan perusahaan. Dividen biasanya dibagikan pada pertengahan tahun kalender. Namun ada kemungkinan investor akan menerima dividen final pada tahun berikutnya.
Salah satu contoh pembagian dividen ini adalah pembagian saham interim yang dilakukan melalui PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada tahun 2019. Pada tahun itu, beliau juga membagikan dividen final kepada pemegang saham pada Juni 2019. Unilever juga menerbitkan dividen interim yang dibagikan pada bulan Desember 2019.
5. Skrip Dividen
Dividen dari skrip biasanya digambarkan sebagai dividen utang karena fakta bahwa mereka dibayarkan sebagai obligasi kepada investor. Perusahaan akan membayar dividen setelah waktu yang ditentukan. Dalam skenario ini kewajiban atau utang bisnis akan tumbuh karena penerbitan pinjaman baru dan jelas, utang juga akan menghasilkan bunga.
6. Dividen Likuidasi
Dividen likuidasi dibayarkan ketika sebuah perusahaan dinyatakan pailit atau pailit. Modal perusahaan dapat dibayarkan kepada investor jika terjadi likuidasi. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak memiliki cadangan kas yang cukup.