1. Deposito
Banyak orang mengira bahwa deposito hanya diambil dalam jangka panjang seperti 10 tahun misalnya. Namun, setoran dapat dilakukan sedini tiga bulan. Keuntungan deposito lebih tinggi daripada tabungan karena tingkat bunganya lebih tinggi. Selain itu ada produk simpanan lain yang memungkinkan kamu untuk menarik dana saat kamu membutuhkan. Deposito termasuk jenis investasi yang cocok untuk orang yang baru berinvestasi karena memiliki risiko yang rendah.
Penting untuk diketahui bahwa bunga deposito didasarkan pada suku bunga acuan dari Bank Indonesia atau BI 7-day (Reverse) Repo Rate. Suku bunga deposito tipikal adalah antara 4 dan 7 persen, sesuai dengan kebijakan bank. Dimulai dengan tenor satu bulan sampai dengan dua belas bulan. Kamu dapat mengandalkan deposito sebagai investasi jangka pendek. Semakin panjang tenor yang kamu pilih, semakin besar return yang bisa kamu harapkan.
Jenis investasi ini sangat ideal bagi mereka yang tidak ingin mempertaruhkan uangnya karena uang yang disimpan oleh nasabah juga dilindungi untuk dilindungi oleh LPS. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Ingat pajak 20 persen bagi mereka yang menyimpan dana di deposito.
2. Saham
Saham adalah instrumen investasi yang fleksibel karena dapat diinvestasikan dalam jangka pendek, menengah, atau panjang, sesuai anggaran kamu. Jika kamu ingin berinvestasi dalam investasi saham sebagai investasi jangka pendek, maka kamu dapat membeli saham dari perusahaan yang bereputasi baik dan memiliki keuangan yang sehat untuk memastikan harga jual saham tersebut sangat tinggi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang menggiurkan.
Ada dua keuntungan dengan berinvestasi di saham secara khusus:
Keuntungan modal: Keuntungan dari kenaikan harga saham
Dividen adalah keuntungan dari keuntungan perusahaan, yang dibayarkan kepada pemegang saham.
Mereka juga dapat dianggap sebagai opsi investasi jangka menengah dan panjang karena keuntungan saham sangat besar ketika dipegang selama 3 hingga 5 tahun.
3. Forex
Investasi lain yang sangat menguntungkan untuk penggunaan jangka pendek adalah forex, yaitu Valuta Asing. Ini adalah nilai tukar yang digunakan antara satu mata uang dengan mata uang lainnya. Jenis investasi ini menangani mata uang berdasarkan harga pasar selama periode transaksi. Nilai forex bisa berfluktuasi setiap saat, tergantung pada dinamika pasar, sehingga bisa menjadi platform trading.
4. Pinjaman Peer to Peer (P2P) Tenor Pendek
Peer to peer (P2P) dapat mempertemukan pemberi pinjaman dan peminjam melalui perantara atau platform yang dirancang tanpa menggunakan bank sebagai perantara. P2P lending diklasifikasikan menjadi dua jenis, menurut jenis peminjamnya, yaitu P2P lending konsumer dan P2P lending yang efisien.
Istilah “produktif” mengacu pada pinjaman P2P karena peminjam adalah pengusaha mikro. Selain itu, pinjaman P2P konsumen memungkinkan peminjam untuk menggunakan uangnya untuk membeli apa pun.
Selanjutnya, tenor P2P lending juga berbeda dan bisa tenor satu, dua bahkan hari. Jika kamu ingin meminjamkan uang melalui P2P lending untuk konsumen, kamu dapat memilih tenor hanya dalam beberapa hari karena risikonya cukup besar. Namun, jika industri ini menguntungkan, maka kamu tidak akan kesulitan memilih jangka waktu satu tahun.
Pastikan untuk memastikan bahwa kamu yakin bahwa Peer to Peer (P2P) lending yang kamu pilih disetujui dan dipantau melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerima pendanaan dalam jumlah besar dari investor dan dilindungi oleh asuransi kredit. Penting untuk diketahui bahwa imbal hasil dari P2P lending biasanya bervariasi dari 15 hingga 20 persen per tahun. Kedengarannya cukup bagus, bukan?