5 Tips Bisnis Online Pemula Agar Untung Banyak

Jenis Investasi Yang Bisa Kamu Lakukan Pada Masa Krisis

Sekalipun krisis ekonomi menjadi kenyataan dan bukan akhir dunia, ada kemungkinan yang tersedia dan dapat diwujudkan. Perekonomian global yang bergejolak telah membuat banyak orang rentan secara finansial. Perekonomian melambat karena daya beli konsumen menurun, dan akibatnya, beberapa bisnis terpaksa tutup. Prospek PHK mempengaruhi pekerjaan. Namun, apakah kamu harus berhati-hati dengan situasi ini?

Indonesia dilanda krisis yang serius pada tahun 1998. Saat itu krisis tidak hanya mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi tetapi juga ketidakstabilan politik. Pada akhirnya, nilai Rupiah tidak seberapa jika dibandingkan dengan nilai dolar. Tingkat pengangguran meningkat karena banyaknya orang yang diberhentikan. Banyak bank dan bisnis berada dalam krisis. Gairah masyarakat untuk pertumbuhan ekonomi hampir pupus selama waktu itu.

Ini tidak boleh diartikan bahwa tidak ada kemungkinan perbaikan. Sebenarnya sejak tahun 1998 dan berakhirnya masa Reformasi, perbaikan secara bertahap dari waktu ke waktu menunjukkan perubahan yang positif. Indonesia mencatatkan peningkatan ekonomi di atas lima persen, dan roda roda perekonomian Indonesia terus berputar namun terkadang melambat.

Inilah Empat Pilihan Investasi Saat Terjadi Krisis

Pulihnya Indonesia dari keterpurukan dapat dilihat dari semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang berada pada kelas menengah. Mayoritas dari mereka adalah mereka yang mau berinvestasi. Sebenarnya, mereka lebih cenderung berinvestasi ketika situasi ekonomi sedang tidak menguntungkan. Mereka percaya bahwa jika situasi ekonomi membaik dan ekonomi membaik, tidak hanya ekonomi yang akan dapat pulih dan semua bidang lain juga akan pulih.

Jenis investasi apa yang sebenarnya diinvestasikan oleh orang-orang ini selama masa krisis? Di bawah ini adalah empat jenis investasi yang dilakukan pada saat krisis.

1. Investasi Dolar

Nilai tukar, atau nilai tukar Rupiah terhadap Dollar diketahui berfluktuasi. Terkadang lebih kuat jika dibandingkan dengan dolar, sementara di lain waktu melemah terhadapnya. Sudah menjadi tanggung jawab Bank Indonesia (BI) dan peran pemerintah untuk mencegah volatilitas nilai tukar menjadi berbahaya. Bahkan hingga saat ini diyakini ada peluang nilai tukar Rupiah masih mampu dipertahankan pada level yang stabil.

Terdapat berbagai variabel yang mempengaruhi fluktuasi nilai tukar Rupiah baik di dalam maupun di luar negeri. Dari sisi pengaruh eksternal dan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat serta kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve berdampak pada Rupiah. Dari sisi faktor lokal, tindakan yang diambil baik oleh Pemerintah maupun Bank Indonesia memiliki pengaruh langsung terhadap nilai tukar Rupiah.

Jika kamu berencana untuk berinvestasi dalam dolar, mulailah dengan memperbarui informasi secara teratur tentang ekonomi global dan Amerika. Temukan informasi terkini tentang nilai tukar harian. Gunakan media online untuk tetap up to date. Jangan biarkan diri kamu tergelincir karena kamu tidak membuat keputusan yang tepat. Karena setiap pergerakan Rupiah harus dipantau dan dianalisis lebih lanjut.

2. Investasi Emas

Emas juga bisa menjadi pilihan investasi di saat krisis. Jika melihat statistik pertumbuhan emas selama 15 tahun terakhir, di Indonesia setiap tahun terjadi kenaikan harga emas. Tahun 2000 melihat biaya emas per kilogram di Indonesia adalah sekitar Rp. 72.000. Lima tahun kemudian, tepatnya pada 2005, harganya menjadi Rp118.000. Pada tahun 2010, harga kembali berubah menjadi Rp 500.000.

Dengan kenaikan harga itu emas lebih terjamin sebagai pilihan investasi daripada tabungan. Karena nilai emas tidak berkurang karena inflasi. Selain itu, uang dalam tabungan berkurang nilainya karena inflasi. Namun, berinvestasi emas bukanlah investasi yang baik dalam waktu singkat. Butuh waktu untuk merasakan keuntungan dari kenaikan nilai emas.

Fluktuasi dan kenaikan harga emas dipengaruhi oleh beberapa elemen. Yang pertama adalah nilai tukar. Ketika dolar menguat terhadap rupiah, maka harga emas akan cenderung turun. Sebaliknya jika menurun maka nilai emas akan meningkat. Kedua, produksi emas di seluruh dunia, jika permintaan melimpah, tetapi produksi sangat sedikit, nilai emas akan meningkat. Alasan ketiga, meningkatnya permintaan perhiasan akan berdampak pada kenaikan harga emas. Keempat adalah penyimpanan emas dalam jumlah besar oleh bank sentral di seluruh dunia. Kelima, aspek politik.

Dari faktor-faktor tersebut di atas salah satu faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukarnya. Pada masa pasca krisis, karakteristik yang paling menonjol adalah pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar secara substansial. Kekuatan dolar telah memungkinkan harga emas turun. Ini memberikan kesempatan untuk membeli emas untuk investasi. Di masa depan, ketika kondisi membaik ketika ekonomi membaik, nilai emas akan naik secara otomatis.

Tertarik untuk berinvestasi emas? Meskipun mengetahui unsur-unsur yang disebutkan sebelumnya, kamu harus memperhatikan harga emas. Kamu bisa menentukan nilai emas sepanjang hari melalui media cetak atau online.

3. Investasi Saham

Saham adalah salah satu investasi yang bereaksi paling kuat terhadap situasi ekonomi di seluruh dunia dan di Amerika Serikat. Jika terjadi krisis dalam perekonomian biasanya, harga sahamlah yang turun terlebih dahulu. Namun karena ekonomi membaik, saham akan menjadi yang pertama meningkat.

Reaksi semacam ini membuat pasar saham menjadi investasi dengan risiko tinggi. Harga saham yang tinggi dan stabil bisa langsung anjlok saat krisis melanda. Investor yang tidak berhati-hati dalam memantau situasi tidak dapat memulihkan kerugiannya karena harga saat mereka menjual sahamnya lebih rendah daripada saat mereka membelinya.

Bagi mereka yang ingin membeli saham di masa resesi adalah saat terbaik untuk memulai. Kamu dapat melakukan pembelian saham dengan terlebih dahulu melihatnya dari perspektif fundamental dan teknologi. Dengan cara ini, kamu akan dapat menemukan saham-saham yang berpeluang memperoleh keuntungan setelah krisis ekonomi.

4. Investasi Reksa Dana

Jika kamu kesulitan menemukan waktu untuk mempelajari dasar-dasar investasi, maka reksa dana dapat menjadi pilihan investasi yang layak selama masa krisis. Tidak perlu menghabiskan waktu untuk memantau perkembangan di pasar untuk jangka waktu yang lama. Karena semua uang yang kamu investasikan dikelola dengan cara terbaik oleh seorang profesional investasi. Investor hanya membutuhkan manajer investasi.

Reksa dana yang beredar di Indonesia terbagi menjadi empat jenis, antara lain reksa dana pasar tunai, saham pendapatan tetap dan campuran. Terserah kamu untuk memilih mana yang sesuai dengan tujuan keuangan kamu. Mau jangka pendek, pilih reksa dana pasar uang. Jika kamu mencari keuntungan besar, pilih reksa dana yang berbasis saham.