Ada berbagai investasi terkait syariah yang dapat kamu manfaatkan, termasuk reksa dana syariah serta saham syariah, pinjaman peer-to-peer dan banyak lagi. Untuk informasi lebih lanjut, cari tahu lebih lanjut di sini.
1. Reksa Dana Syariah
Investasi syariah pada reksa dana memiliki berbagai keunggulan yang menjadi alasan utama masyarakat terpikat untuk membeli reksa dana tersebut. Jika kamu masih dalam tahap awal berinvestasi, namun ingin mengedepankan konsep muamalah berdasarkan akidah Islam, ada baiknya berinvestasi di dalamnya.
Reksa dana jenis ini tidak sepenuhnya tidak menguntungkan jika dibandingkan dengan produk tradisional. Kenaikan dana kelolaan serta jumlah investor cukup untuk membuktikan bahwa reksa dana syariah cenderung menghasilkan keuntungan yang substansial.
Opsi dengan risiko rendah seperti reksa dana pasar uang risiko sedang, seperti reksa dana Pendapatan Tetap dan Campuran hingga opsi investasi dengan risiko tinggi seperti reksa dana ekuitas.
2. Syariah Peer to Peer
Peer to peer Lending dapat digambarkan sebagai solusi keuangan atau penggalangan dana yang membawa Pemberi Pinjaman dan Penerima dana untuk menandatangani perjanjian pinjaman dan pinjaman melalui platform elektronik menggunakan jaringan berbasis internet.
Mungkin saja masyarakat tidak menyadari bahwa pinjaman melalui Peer-to-Peer juga merupakan sistem Syariah. Meski tidak seluas reksa dana yang bersifat syariah, ada P2P lending syariah melalui platform Dana Syariah, salah satu layanan Peer to Peer (P2P) Financing berbasis teknologi yang dikembangkan dan dikelola melalui PT Dana Syariah Indonesia.
Dana Syariah (https://www.danasyariah.id) mewakili pemilik dana dalam melakukan tinjauan dan penyaringan yang komprehensif dan cermat terhadap proyek bisnis dan individu yang akan diberikan pembiayaan.
Tidak hanya melihat aspek syariah, portal dana syariah ini bertujuan untuk melihat masalah dari sudut perhitungan kelayakan usaha yang dapat berdampak pada besaran bagi hasil dan manfaat yang diberikan kepada Pemberi Dana serta manfaatnya. yang akan diterima oleh penerima pembiayaan.
3. Saham Syariah
Saham merupakan salah satu pilihan investasi yang bisa kamu pilih untuk berinvestasi dengan metode investasi yang berdasarkan hukum syariah. Investasi ini bisa menghasilkan keuntungan yang besar.
Di pasar investasi syariah tidak mungkin untuk mendefinisikan bunga, riba atau jenis bunga lainnya. Ini berlaku untuk banyak saham yang digambarkan sebagai saham syariah.
Cara Zakat Yang Berasal dari Investasi Syariah
Jika kamu mencoba untuk memastikan bahwa kekayaan kamu layak di masa sekarang dan di masa depan, kamu juga harus memikirkan zakat. Jika kamu sudah memverifikasi keabsahan reksa dana kamu, pastikan untuk membayar zakat berdasarkan hasil yang kamu dapatkan.
Perlu juga dicatat bahwa pemerintah Indonesia telah menerima masalah ini melalui MUI. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menetapkan bahwa jumlah zakat yang dapat diterapkan untuk aset adalah 2,5 persen dari total aset, terlepas dari pendapatan yang harus disisihkan setiap bulan.
Hal ini sejalan dengan kesepakatan para ulama yang menghadiri Konferensi Internasional Pertama tentang zakat di Kuwait (29 Rajab 1404 H). Dalam laporan dari Baznas.go.id, diputuskan apakah investasi harus disalurkan seperti dalam zakat. Namun, zakat reksa dana hanya wajib jika berada pada tingkat harta haul dan nishab.
Haul mengacu pada jumlah waktu yang harus dimiliki properti untuk memastikan bahwa itu cocok untuk menjadi objek pajak, yaitu setidaknya satu tahun. Sedangkan nishab adalah nilai minimal dari harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya, yaitu sebesar 82,5 gram. Nilainya, jika dikonversi ke rupiah, akan menjadi sekitar Rp. 55,7 juta, sesuai harga Emas Antam.
Zakat menjadi wajib karena orang tersebut diyakini mampu memenuhi kebutuhan utamanya. Diketahui bahwa ada dana yang dapat digunakan untuk dana investasi, meskipun tidak bernilai uang. Jadi, keuntungan dari investasi kamu di reksa dana akan dikenakan zakat, jika sesuai dengan dua syarat tersebut.