Perbedaan Antara Investasi Reksa Dana Saham Dengan Jual Beli Saham

Perbedaan Antara Investasi Reksa Dana Saham Dengan Jual Beli Saham

Ada berbagai jenis reksa dana yang bisa diinvestasikan. Salah satu yang paling populer adalah reksa dana saham. Tapi, banyak juga yang percaya bahwa mereka bisa membedakan reksa dana saham seperti halnya jual beli saham. Sebenarnya, mereka berbeda dalam hal jumlah keuntungan yang dihasilkan, risiko yang terlibat dan beban pajak yang dikenakan. Ada beberapa perbedaan antara reksa dana saham dan perdagangan saham yang harus kamu ketahui.

Perantara Investasi

Perbedaan reksa dana saham dan jual beli saham terlihat dari perantara investasinya. Jual beli saham dilakukan melalui perantara tertentu yaitu perusahaan pialang efek yang disebut juga dengan perusahaan efek. Pertama, kamu harus membuat akun di perusahaan pialang ini untuk dapat membeli saham.

Selain itu, dana ekuitas dapat dibeli melalui agen penjual perusahaan reksa dana (dalam hal ini lembaga keuangan atau pialang) atau perusahaan manajemen investasi. Manajer Investasi akan mengelola dana tersebut. Jadi, penting untuk mengetahui bagaimana kinerja manajer investasi untuk menciptakan portofolio yang sukses untuk memastikan bahwa keuntungan meningkat.

Bagi Hasil

Alasan siapa yang berinvestasi di reksa dana saham atau jual beli saham adalah untuk mendapatkan imbal hasil yang tinggi. Saat berinvestasi di saham, kamu dapat menikmati dua jenis pendapatan yaitu capital gain yang berasal dari tindakan kamu sendiri dan dividen. Kedua manfaat ini akan ditransfer ke rekening dana nasabah (RDN).

Keuntungan reksa dana saham biasanya berasal dari dividen atau keuntungan yang diperoleh dari transaksi manajer investasi. Dana tersebut dikembalikan kepada Manajer Investasi tepat waktu. Hal ini akan meningkatkan nilai aset bersih yang diinvestasikan reksa dana.

Risiko Investasi

Reksa dana dan saham memiliki risiko yang melekat. Risiko utama yang diyakini signifikan dari investasi saham adalah volatilitas harga dan penurunan harga saham pada level terendah. Ketika kamu membeli investasi, bahaya juga mempengaruhi kamu. Kamu diharapkan dapat membedakan potensi dan kerugian yang mudah terlihat.

Selain itu, jika investasi reksa dana saham kamu ditangani oleh manajer yang berpengalaman, risiko kehilangan uang dapat dikurangi. Ini karena Manajer Investasi memahami kondisi pasar dan menganalisisnya dengan cermat. Oleh karena itu, mereka dapat menentukan kapan waktu terbaik untuk membeli saham, dan kapan waktu yang ideal untuk menjual saham dengan nilai yang tepat di bursa.

Jumlah Investasi Awal

Baik investasi melalui reksa dana maupun perdagangan saham memerlukan akun untuk melakukan transaksi. Rekening saham dapat diatur dan dibuka oleh perusahaan sekuritas. Jumlah investasi awal untuk saham gratis, namun mungkin ada minimum investasi. Misalnya investasi modal awal minimal Rp 5 juta. Namun, beberapa menyediakan rekening saham dengan jumlah investasi awal yang lebih sedikit mulai dari Rp 100.000.

Namun, nominal investasi modal yang dibutuhkan untuk pembelian awal reksa dana saham jauh lebih rendah yaitu hanya Rp. 100 ribu. Ada pula yang memberikan nominal awal Rp. 10 ribu. Hal ini bergantung pada produk reksa dana yang ditawarkan.

Pajak Yang Harus Dibayar

Perbedaan utama antara reksa dana saham dan final jual beli saham terletak pada pembayaran pajaknya. Saat menjual dan membeli saham ada pajak di akhir transaksi dimana pajak tersebut dibayarkan kepada investor. Pajaknya adalah 0,1 persen dan biasanya sudah termasuk dalam harga penjualan. Jika kamu dibayar dividen, mereka dikenakan pajak 10 persen lagi. Pajak diambil ketika dividen dibayarkan tepat waktu.

Lain halnya dengan reksa dana yang berinvestasi di saham. Tidak peduli berapa banyak yang kamu hasilkan dari pengembalian kamu, itu tidak akan menjadi bagian dari item pajak. Artinya, pengembalian yang kamu peroleh dari dana ini akan bebas pajak. Namun, satu hal yang perlu diingat adalah meskipun bebas pajak dan tidak termasuk dalam objek pajak, namun tetap perlu untuk menyatakan aset investasi pada SPT kamu setiap tahun.